Sunday 18 November 2012

Selovakia Traditionelle Dörfer

übberaschend !
 woo-hoo \m/
Hari ini adalah  salah satu hari dimana masih ada sisa-sisa semangat yang sudah terkubur beberapa minggu ini. Untuk kesekian kalinya aku melirik jam ditangan, mencoba mempercepat waktu dengan memasukkan apapun yang aku suka ke dalam tas hitam ransel kesayangan. Menunggu matahari tepat ditengah ubun-ubun ternyata memakan banyak energi. Masih dengan sesekali melirik jam tangan, dan berharap matahari lebih cepat melintas, aku menunggu si Gito - sebutan buat salah satu teman kesayangan waktu kami sama-sama mempunyai cerita di sebuah tempat dimana kami sebut itu adalah tempat pelepas penat. Itu bukan hanya tempat singgah ketika kami diwajibkan untuk bermukim sementara untuk persyaratan lulus sebuah Universitas. Ini adalah rumah, tempat kami menemukan sebuah kenyamanan tak terbatas, menemukan canda tawa anak kecil di antara jurang-jurang pemisah kebun, menemukan gurauan para tetua yang menghabiskan sisa-sisanya hidupnya dengan bercocok tanam dan sekedar memandangi anak - cucunya bercengkrama dan berimajinasi bebas. Ini adalah rumah kedua kami. Tempat kami, suatu saat akan kembali lagi.

Disini, walaupun tidak ada kehidupan kota dengan segala kelengkapan hidup yang sangat dramatis, tanpa ada kemewahan dan kemajuan teknologi yang signifikan, sangat bisa dipastikan, tidak akan pernah ada yang menyesal, pernah menjadi sebuah keluarga di tempat yang kami sebut rumah ini. Dengan keanekaragaman bentuk karakter yang masih sangat alami, aku mencoba untuk mempertapakan pikiran dan perasaan. Membuang jauh-jauh masalah yang menggerogoti kepala untuk beberapa menit, menarik nafas panjang dan sesekali menghirup aroma khas tempat ini. Membentangkan tangan lebar-lebar dan bersorak-sorai seperti anak kecil, semua bebas dilakukan.



 Tempat yang selalu mengharapkan kehadiran kami.
Tempat kami selalu kembali.
Der ist sehr süß.

Dsn.Gondang, Desa Jeruk, Kec Selo, Kab Boyolali
Central Java

No comments:

Post a Comment