Wednesday 30 May 2012

Harapan Ini Membinasakan

Aku rasa tidak perlu punya banyak harapan untuk membuat bahagia muncul ke permukaan. Aku rasa tidak juga dengan kamu ada, lantas semua kelabuku memudar. Tidak dengan menekan segala prioritas diatas segalanya untuk bisa bersama. Aku salah dengan menyusun segala harapan dari yang paling sederhana hingga harapan seluas ladang. Aku merasa ini hanya sebuah permainan pikiran yang entah sampai kapan bisa diwujudkan. Terlalu bahagia dengan sebuah kata-kata' andai saja' dan jatuh kemudian dengan sebuah kenyataan. Aku akan putar arah sekarang, mengembalikan apa yang tidak pasti untuk dipegang, aku akan mengambil ancang-ancang ketika sebuah realita mulai mengecam. Harapan ini membinasakan apa yang sudah ada, Ketika seru diantara kami sudah tidak menyala lagi, harapan ini justru lebih menyayat nadi. Aku rasa aku akan hidup dengan sedikit harapan yang pasti. Bukan karena harapan ini membuat semuanya menjadi semu, ini karena aku tidak mau membuat kamu jadi bisu karena telah aku binasakan. Karena harapanku adalah kamu.



In the arithmetic of love, one plus one equals everything, and two minus one equals nothing.  ~Mignon McLaughlin, The Second Neurotic's Notebook, 1966

Have you ever been hurt and the place tries to heal a bit, and you just pull the scar off of it over and over again ? i was an idiot !!


Forget the times he walked by, forget the times he made you cry, forget the times he spoke your name, remember now he's not the same, forget the times he held your hand, forget the sweet things if you can, forget the times and don't pretend, remember now we are just partner in crime ...


Regards, 
Aku yang selalu berasumsi sendiri

Monday 28 May 2012

Bisikan Detak Jantung

Sepersekian detik aku mencoba memahami keadaan ini. Tapi aku tetap saja masih terpaku dan terdiam ditempat. Ketika kita sama-sama lelah. Setelah seharian bercerita dan tertawa bersama, aku mengaku dengan muka masih setengah tersenyum, kalau rasa kantuk ini menyerbu dengan sekali hentakan. Dia langsung menyambut pernyataan ini dengan mendekap dengan sekali dekapan. Aku terdiam lagi. rasa kantuk ini tiba-tiba lenyap dengan serbuan getaran yang aku sangat tau pasti ini dari detak jantungku yang berdetak secara abnormal. Bagaimana tidak ? Ketika dengan hangatnya dia merentangkan tangannya dan membentuk lingkaran serta ada aku didalamnya. Aku terdekap dengan hangatnya. ketika telinga ini bersandar di dadanya, sebuah senyum berkembang. Aku terus tersenyum dengan terdiam dan tetap menutup mata. Berusaha menahan nafas, dan tidak banyak bergerak untuk tidak mengganggunya yang sudah terlelap. Aku masih berhadapan dengan dadanya yang bidang. Kenyamanan ini membuatku memohon pada Tuhan untuk memperpanjang durasi senja hari ini. Ketika masih dengan diamnya aku mencoba memahami bisikan detak jantungnya yang berirama. Aku mencoba dengan segala kesempatan yang ada melihat mimik mukanya yang sedang terlelap sepuas hati, karena ketika nanti dia terjaga aku mungkin sudah tidak mempunyai keberanian untuk sekedar mencuri pandang ke arah dia yang sedang terlelap.


A person can be in love with someone forever till the end of time. But if that person doesn't tell or show the feelings of love, it will be just another person living in a dream, lost of true love.
 yeah, poor me :')

Note : Bukan dengan sengaja aku berpura-pura untuk tidak mengungkapkan semuanya, aku hanya menunggu waktu yang memaksaku untuk menunjukkan

Sunday 27 May 2012

Atas Nama Penikmat Cerita

Lagi, entah untuk kesekian kali aku memasang lebar-lebar daun telinga. Terimakasih Tuhan, karena telah dicitakannya dua telinga maha sempurna ini. Sudah habis dua batang rokok yang dia hisap ketika dengan tenangnya satu demi satu episode dengan berbagai peran didalamnya yang dia sebutkan satu persatu. Ini memang seperti layaknya sebuah adegan film. Bukan mengada-ada, tapi yah memang seperti selayaknya yang bisa dilihat. Aku mulai mengepalkan kedua tangan dan aku sandarkan dibawah dagu sebagai penopang dan siap mendengarkan ..

Dia mulai sedikit gelisah ketika aku melontarkan berbagai pertanyaan yang sedikit menusuk pribadinya. Yah, dia sedikit tertutup. Aku tetap dengan sebuah pertanyaan yang akhirnya dengan hati-hati dia jawab satu persatu hingga akhirnya tanpa sebuah pertanyaan pun aku berhasil menjadi penikmat cerita. Dia mulai bercerita, entah dengan gaya bahasa yang sudah sangat bisa dihapal oleh siapapun yang mendengarkan. Kadang kita berdebat kecil, tapi tetap dengan sebuah keyakinan kalau dia sedang ingin didengarkan. Satu persatu cerita sudah aku himpun dengan baiknya walaupun dengan kemasan yang berbeda. Bukan berarti aku tegar selayaknya apa yang dilihat dengan penampilanku ini, bukan berarti aku tidak ingin teriak kencang ketika cerita-ceritanya menusuk hati. Bukan berarti aku tidak terima, tetapi ini hanya sebuah naluri, ketika kita berontak untuk bisa berganti peran dan posisi. Aku masih saja dengan beradai-andai, suatu saat nanti bukan nama dia, bukan mereka, bukan juga orang-orang lain yang bakalan keluar dari mulutnya, tapi namaku. Sepertinya aku terlalu berandai-andai dengan keadaan, mungkin keadaan saja sudah jenuh dengan pengandaian yang semu ini. Jagalah apa yang pasti, hidup tanpa komitmen lebih menyakitkan dibandingkan hidup dengan segala keterbatasan. 


Note : Jagalah apa yang ada. Kondisi, keadaan , aku dan ceritamu. Suatu saat kamu nggak bakalan tau, bagaimana jika semua perasaan ini berbalik dan berpindah tempat, tepat dihati kamu. Ketika itu juga,mungkin aku sudah berjalan pergi  :)

Saturday 26 May 2012

Ibarat Pilar Sangkar

Kelompok kecil ini hangat dan menyamankan. Begitulah kira-kira yang aku rasa ketika ada diantara mereka. Aku memang bukan siapa-siapa disini. Aku hanya penikmat cerita ketika mereka satu sama lain saling bercanda. Aku hanya pengagum karakter ketika mereka sama- sama saling memberi nasihat. Aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk sekali saja beranjak dari keadaan ini. Walaupun bukan keadaan super bahagia, walaupun hanya ala kadarnya, menurutku ini sudah cukup sempurna. Tidak ada yang kurang jika kita sudah berada dalam gurau canda yang hanya kami yang bisa merasakan. Entah sudah berapa kali aku berpindah tempat sebelumnya, menyelami beberapa karakter sebuah kelompok demi kelompok, baru kali ini aku menemukan sebuah 'keluarga' yang bahkan aku saja tidak tau mereka menerimaku masuk dengan alasan apa. Aku yang tidak bisa apa-apa sedangkan mereka selalu bisa melakukan apapun dengan kesederhanaan yang ada. Mereka bagaikan pilar-pilar sangkar burung yang saling berkaitan. Ketika salah satu pergi pasti sudah berkurang fungsinya, apalagi ketika sebagian lantas meninggalkan, apa jadinya sebuah sangkar ketika beberapa pilar hancur ? Keterkaitan ini sangat atau bahkan memang terlalu berarti. Bukan  untuk orang-orang yang melihat, tapi cuma mereka yang merasakan. Aku masih disini, mendengarkan mereka bercanda dan sesekali memberikan perhatiannya kepadaku dengan cara berbeda.



SELALU TERKAITLAH SEPERTI INI, AKU SELALU MENJADI PENIKMAT CERITA DIANTARA KELUH KESAH DAN CANDA GURAU KALIAN :)

Wednesday 23 May 2012

Berkhayal Diatas Ceritamu

Aku masih terpaku dengan semua cerita yang kamu ucapkan baru saja. Kamu terlihat begitu semangat menceritakan sebuah masa lalu. Aku sama sekali tidak mendengar kata pasrah untuk sekali saja kamu lontarkan. Aku juga tidak melihat senyum kusut ketika kamu menyebutkan namanya. Walaupun sesekali kamu meredam rasa khawatirku dengan bilang, " Ini hanya sebuah cerita ". Aku sengaja menyiapkan kuda-kuda dan memasang telinga lebar-lebar untuk merespon apa yang bakal kamu ceritakan. Kemudian aku mulai berkhayal ...

Seandainya aku masuk dalam dunianya dengan sebutan masa lalu..
Seandainya aku yang menjadi ceritanya ,esok atau nanti di masa yang akan datang .. 
Seandainya aku menjadi bagian dari apa yang akan diceritakannya kepada anak dan cucu.. 


Aku berkhayal dengan bebasnya, sesekali melihat kembali pada sang pencerita, untuk sekedar mengontrol keadaan. Aku merasa jauh diatas bayangan diri sendiri. Aku mulai mengatasnamakan 'kalau saja'. Tapi aku jelas bukan Tuhan. Aku bahkan bukan pengarang yang baik untuk sekedar menorehkan cerita dalam karangan ujian Bahasa Indonesia. Aku hanya berpikir keras menciptakan sebuah kenangan yang akan kamu ceritakan kelak ketika kita sudah tidak bisa mengulangnya lagi. Ketika kamu menganggap ini sebuah cerita klasik yang hanya indah jika diceritakan ulang. Aku tidak memaksamu untuk memberiku peran selayaknya ibu peri. Aku hanya memintamu untuk memasukkan daftar namaku sebagai orang yang bisa kamu ceritakan kembali, entah dengan perasaan ataupun hanya sedikit naluri penggengam. Aku mulai menari ketika kamu sandarkan sebuah kepercayaan dengan mempersilahkan aku berkhayal diatas cerita masa lalu yang kamu banggakan dengan diam. 

Aku mulai mengantuk ketika dengan lembutnya tanganmu menggantikan posisi bantal untuk kepalaku.
#np - Cold Play - Careful Where You Stand 

teruslah bercerita, aku selalu siap menopang dan mendengarkan, teruslah berkeluh kesah denganku, aku siap untuk menggantikan posisi dan bertukar peran.

Sunday 20 May 2012

Diserbu Ketakutan


Bukan dengan alasan apapun aku menulis lagi sebuah ketakutan yang mengejarku selama beberapa waktu terakhir ini. Bukan juga aku bergaya selayaknya jiwa-jiwa masa kini yang mengatasnamakan sebuah frase kata galau untuk menjadi tameng mendedikasikan ketenaran diatas lini masa dan segalanya. Ini hanya sebuah coretan usang dengan gaya bahasa ala kadarnya, ketika dengan kondisi paling wajar sebuah kegelisahan akut, masih bisa meluangkan apa yang ada. Aku capek diterbang hentakkan kondisi ini. Aku bukan pemohon yang baik, tapi aku juga bukan penerima kedipan sebelah mata yang bisa terlalu rendah dipandang orang. Aku hanya diserbu ketakutan, ketakutan menghadapi kenyataan. Bukan karena kamu telah mematahkan prinsip yang sudah aku sisipkan disetiap denyut nadi, ini hanya ketakutan ketika dimana kamu tidak lagi mencariku. Aku seperti terhunus trisula dengan kerasnya ketika kamu berperan dengan baik melangkah pergi dengan seribu langkah dari titik pertemuan kita. Ketakutan ini tidak akan berhenti sampai dengan enggannya aku memintamu untuk diam dan tetap disini, paling tidak hingga satu musim lagi. Ketika semua bermekaran dengan cantiknya, hingga bisa menutupi semua retakan yang ada, hingga tidak ada lagi cerita bodoh yang bisa mengakibatkan aku mengutuk diri sendiri, mengutuk perasaan yang dengan mati-matian aku sembunyikan. Entah kapan bisa terungkap dengan lisan, ketika waktunya datang, tetaplah disini. 

Note : aku bukan dengan sengaja meminta, Ini ketidaksengajaanku untuk bisa berpikir bukan dengan logika ketika aku terpaksa mengakui kalau cuma kamu alasanku untuk menulis lagi.

Jangan pura-pura tidak melihat kalau ini adalah semua tentang kamu. Aku juga berusaha untuk tidak berpura-pura lagi menganggap ini hanya sebuah keseruan yang dikejar waktu.

Thursday 17 May 2012

Tolong Lukis dan Warnai


 Dear Sweetheart Superhero,

Aku tidak memintamu dengan frontal untuk selalu ada dan berperan selayaknya pasangan lain. Karena memang diawal kita sudah sepakat untuk hanya menjadi seperti ini. Tapi kalau kamu dengan senang hati 'melukis' sebuah cerita bersamaku, aku anggap itu sebuah bonus dari Tuhan karena selama ini aku selalu berusaha menjadi anak yang baik. Tapi kalau kamu tetap dengan prinsip dan komitmen awal, aku memakluminya dengan setengah bangga. Karena kita memang sama. Entah siapa yang bakalan menyerah, ataupun pergi meninggalkan. Aku berharap, seandainya aja senja itu abadi, aku memintamu untuk bersedia memberi warna pada cerita polos ini. Aku masih meraba dan melihat warna abu - abu. Tolong warnai dengan warna apa aja, asalkan bukan gelap dan kelabu. 

Regards, 
Aku yang memohon


note : why cant we get all the ppl together in the world that we really like and then just stay together? I guess that wouldnt work. Someone would leave. Someone always leaves and then we have to say goodbye.
 I hate goodbye(s), anyway. I know what i need. I need more hello(s)!

Wednesday 16 May 2012

Bernostalgia Dengan Perbedaan

Lagi-lagi,Tuhan. Kenapa kau ciptakan perbedaan yang sangat pekat didepan mata ? Aku tidak bisa meraih sempurna dengan nyata-nya.


Aku sudah menduga dengan akhir yang klise ini, walaupun ini belum mencapai bagian akhir, tapi aku sudah bisa membayangkan luka yang bakalan bisa merontokkan sendi-sendi tulang terkeras sekalipun. Aku, orang yang nggak pernah terlepas dengan masalah perbedaan beberapa waktu ini, selalu mencari cara, bagaimana mempertemukan kesempurnaan dengan perbedaan yang ada. Aku selalu mencari celah, agar ketika aku merasa sudah waktunya untuk menyusup, aku segera bisa melompat indah dengan gesitnya. Tapi nihil, setiap bertemu dengan sebuah kesempurnaan yang kasat mata, selalu diikuti perbedaan yang mendasar. Aku yang selalu siap menahan ego dan mengontrol perasaan, selalu cemas apabila logika sudah tidak mau lagi jalan dengan gagahnya. Apalagi yang harus aku tunggu? aku sudah tau jawabannya walopun masih semu, aku juga sudah tau gimana bentuk luka dan sakit yang paling mendasar. Tuhan, kenapa Engkau ciptakan suatu realita yang terpaku diatas kesempurnaan yang melebihi batas harapan? Kalau sudah kayak gini, aku nggak tau lagi harus meminta apa, sekalipun itu cuma sebatas harapan, tolong panjangkan durasi keadaan ini Tuhan, sampai batas yang nggak bisa ditentukan. Sampai sebelum luka itu terlihat secara nyata. Biarin aja aku bernostalgia dengan perbedaan, sampai puas dan berakhir sudah. 

The truth is, everyone is going to hurt you. You just got to find the ones worth suffering for, btw thanks a lot Bob Marley !

Note : Love is being stupid together -Paul Valery

Welcome Home, Alexandra !

Namanya Alexandra. Kalau kalian bertemu dengan aku dan dia dijalan ketika senja mulai merona, panggil saja alexa - yah,seperti itu biasa kita selalu menyingkat namanya. Dia pasti langsung berlari kearahmu. Golden Retriever betina dengan bulu bayi yang masih banyak yang berdiri dengan warna krem, ngebuat kita semua jatuh cinta. Dia masih 2 bulan 3hari ketika pertama kali aku ditakdirkan untuk bisa 'berteman' dengan Alexa. Bersama teman-teman puppiesnya Alexa terlihat paling kecil. Yah emang secara umur dia yang paling muda. Grevin- Golden betina lainnya memasuki bulan ketiga, udah bener-bener aktif. Alexa sekarang udah 5 kg beratnya. Entah berapa bulan lagi, pasti udah susah ngegendong kalo aku lagi gemes :')

WELCOME HOME , ALEXA ! 
 Don't walk behind me; I may not lead. Don't walk in front of me; I may not follow. Just walk beside me and be my friend :)





Tuesday 8 May 2012

Sang pemuja masa lalu

It happens to everyone as they grow up. You find out who you are and what you want, and then you realize that people you've known forever don't see things the way you do. So you keep the wonderful memories, but find yourself moving on.
-Nicholas Spark-

 
You can't look back - you just have to put the past behind you, and find something better in your future. Udah ribuan kali kata-kata ini terkuak hari ini. Ketika tanggal yang selalu dihindari ini muncul lagi.Ketika semuanya kembali muncul diatas permukaan. Ah masa lalu. Ketika seorang aku yang terlalu mengagungkan perasaan di masa lalu adalah sia-sia belaka. Heran ketika masih saja stuck dengan orang dan perasaan yang sama. Tapi buat seorang pemuja masa lalu seperti -yah-sebut-saja-AKU  mempunyai banyak kenangan indah dan cuma tertempel pada satu orang saja adalah tragis yang indah. Mungkin menurutku ini adalah sebuah seni. Seni menjalani hidup dengan selalu bergalau ria tanpa memikirkan kalau waktu nggak bisa diputar seenaknya saja. Kalau aku sampai berpikir ini adalah seni, kalian boleh menghujaniku dengan ribuan umpatan. Sudah cukup bodoh aku terikat masa lalu tepat 5 tahun belakangan ini. Dengan sedikit niat dan banyak usaha, sampai akhirnya mengutuk diri bahwa aku adalah -sedikit-banyak-sangat-bodoh. Sekian 

I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
MOCCA- I Remember 

Entah melewati hari ini dengan perasaan yang sama kayak setahun, dua tahun, bahkan bertahun-tahun sebelumnya, dengan misi yang sama dengan harapan yang sama walaupun bukan dengan keadaan yang sama adalah keterbelakangan mental untuk seorang pengagung cerita. Ketika banyak hal bisa dinikmati, banyak hal bisa disyukuri, aku melupakan sebuah alibi  yang mengatasnamakan aku -belum-bisa-lupa. Ironis. Sooner or later we've all got to let go of our past. 

Sometimes the hardest part isn't letting go but rather learning to start over 

Monday 7 May 2012

You and Me | today we are like Sid and Nancy


Kita berdua adalah tawa yang menggema disetiap sisi jalan yang kita lewati. Cuma kita yang tau bentuk keseruan yang kita ciptakan sepanjang jalan. Entah siapa yang memulai, entah siapa yang menciptakan suatu keadaan, kita berjanji untuk punya satu rahasia. Seru adalah disaat kita bersama dan orang lain tidak mencampuri waktunya ketika kita mulai membicarakan rencana kedepan. Aku dan kamu berjalan beriringan, menggunakan sebaik-baiknya waktu yang sempit dan tergolong tidak aman. Berusaha menjadi orang yang berbeda dan selalu membawa topeng. Ini bukan serial TV yang mengatasnamakan  peran antagonis. Ini hanya sebuah proses yang jarang bisa orang pahami. Ketika kita hanya bisa seperti ini, ketika sebuah kenyamanan dibatasi oleh perbedaan yang pekat. Hanya keseruan ini dasarnya. Aku tidak memintamu untuk selalu bersamaku, aku hanya ingin tau . You like me , dont you ? Cuma kalimat Sid yang terngiang-ngiang dikepala ketika dengan manisnya semua kata-kata ini tertulis secara rapinya. 

We Dont Fucking Care - Sid Vicious

Tapi jangan salah, ini bukan tanpa resiko. Ketika semua berubah, ketika semua berputar tidak pada porosnya lagi, aku khawatir ini sama aja ketika kita sudah tidak lagi saling membutuhkan. Dan ketika waktunya tiba, aku akan putar lagi rotasi pada poros yang berliku. Biar kamu lebih cepat menemukanku.


note : actually, i think we're more than just a friend . 

i wanna be there when your world is crashing down.  you've stabbed me not in the stomach, but the heart. and somehow you seem to make this an art, superhero <3



Regards, 
                                                                                                                                                                         
                                                                                                                                                                       ME