Monday 29 October 2012

Sendu Ini Terjebak Begitu Saja

Sambil memejamkan mata dan sesekali mendengarkan alunan musik dari sebuah band indie, dan berkonsetrasi penuh pada aktivitas yang memaksa otak untuk memacu tenaganya berusaha lebih keras lagi memunculkan satu persatu bentuk-bentuk perjuanganku tentang hubungan ini. Yah hubungan kita lebih tepatnya. Memang selalu ada resiko di setiap pilihan. Dan mungkin benar katamu dulu, aku terlalu berani untuk menjalani apa yang terlihat abu-abu di hari esok. Ah , mungkin ini hanya kepasrahanku yang mengembang ketika akhir-akhir ini entah semuanya terlihat mengakar di sudut-sudut pikiran dan menjalar kemana saja. Mungkin juga karena aku terlalu nyaman untuk mentransfernya disini, bukan denganmu. Karena mungkin kamu sedang tidak ingin aku berceloteh panjang lebar dan hanya membuat harimu terbebani dengan setiap masalah-masalah kecil yang aku tidak bisa kerjakan sendiri.oke, well cukup dulu bercerita tentangmu. Masih banyak halaman kosong di dunia maya ini kalo sekedar menceritakan semua tentang kamu.

Ketika semua hubungan di dunia ini selalu mempunyai banyak cerita, berbeda versi tawa dan tangis. Berbeda pula bentuk dan kadar masalah yang mereka atau kita alami. Mungkin di belahan dunia lain, masalah yang kita anggap berat, terlihat lebih gampang dalam penyelesaian mereka. Ketika sebuah masalah-masalah klise yang menimpa sebuah hubungan (termasuk aku ), datang ketika sudah menjalani hari-hari dengan pasangan  dan memulai sebuah komitmen bukan berarti letak kesalahan terjadi ketika kita masih dalam kondisi pedekate. Masalah yang selalu banyak dirasakan sebuah pasangan adalah manis diawal pahit belakangan. ha-ha-ha (yakin, ini bukan pengalaman pribadi yang dulu-dulu kok). Ketika Pendekatan terlalu berbeda signifikan ketika sebuah pasangan sudah terikat dengan komitmen. Sebenarnya dimana sih letak perbedaannya ? Ketika masih dalam pendekatan, sebuah pasangan sama-sama sedang menjelajah cover personality masing-masing secara kesluruhan. Mereka hanya memandang tampak luar dengan intensitas tidak terlalu sering dan kadang lebih fokus untuk memperlihatkan sisi-sisi baik layaknya semua orang didunia ini adalah malaikat. Ini sebuah kesalahan fatal. Orang pedekate terlihat sama seperti calon presiden ataupun calon gubernur yang sedang berkampanye. Walaupun disatu sisi mereka berbeda keadaan, tapi ketika mereka mengobral janji masa depan, sangat lucu kalau faktanya mereka hampir seperti anak kembar. Mirip. 
Nah justru ketika kita sudah terikat dengan sebuah komitmen semua bisa saja terjadi. Semua bisa saja berubah sedikit demi sedikit. Ibarat kata, ketika belum tercapai orang mati-matian untuk berusaha, tapi ketika sudah mendapatkan apa yang diinginkan, dan apa yang kita inginkan sudah bisa kita liat di setiap harinya, bakal jadi hal yang sangat super-super biasa sekali. Sebenarnya apa sih guna punya komitmen dengan seseorang , kalau tujuannya cuma untuk menyakiti pasangannya ? Kalau cuma perasaan sakit yang bisa diberi kepada pasangan, masih banyak diluar sana penjahat-penjahat yang bisa dipacari. Paling tidak kamu bisa sedikit membantu para aparat keparat yang sukanya menjudge para pengais rejeki.

ah apalah arti masalah sederhana yang ada diatas kalo ujung-ujungnya kita masih saja tidak bisa melihat apa yang akan terjadi didepan. Masih sendu dan abu-abu. The best way to predict the future is to create it.

Be smart enough to hold on, be brave enough to let go !
all religions, arts, and sciences are branches of the same tree.

No comments:

Post a Comment