Wednesday 5 August 2015

Kembali Hanya Menjadi Bayangan

Baru saja mata ini terbuka. Melihatmu tertidur pulas disebelahku, membuatku enggan beranjak. Padahal aku bakalan tersiksa hari ini. Hari dimana aku hanya menjadi bayangan kebahagiaanmu. Menutupi apa saja yang membuatmu merasa kesepian. Ya, hari ini aku hanya sebatas bayangan, yang terlihat jika kamu mau, yang ada jika terpaksa ada. Aku hanya sebagai bayangan yang terinjak dan bakalan hilang ketika matahari kembali bersembunyi. Aku hanya bisa melihatmu tertawa bersama kebahagian-kebahagian hari ini. Aku hanya terbentuk kuat karena alasan itu. Alasan agar kamu tetap tersenyum. 
Kamu mulai membuka mata, mencari telefon genggam dan melihat pukul berapa sekarang. Aku masih diam melihatmu tersenyum-senyum, Iya. Ini harimu. Hari dimana kamu harus berbahagia dengan dia yang sudah lebih lama kamu puja. Aku mulai menarik nafas. Beranjak dan bergegas berlalu. Tapi tiap detik langkah ini seperti ada yang menarik-narik, menahan. Waktu berjalan melambat, Aku melangkah dengan malas. Yah akan terus seperti ini, aku hanya jadi bayangan yang siap  kapan saja menjadi teman ketika mataharimu sudah tidak bersinar lagi.
Seandainya saja senja kali ini lebih lama, aku mungkin akan baik-baik saja. Karena menjadi bayanganmu yang indah untuk waktu yang lama lebih baik daripada meliatmu gelisah sepanjang hari.




Karena senja hari-hari yang lalu,
cuma milik kita berdua.

No comments:

Post a Comment