Sunday 3 February 2013

Selalu Ada Pelangi Di Setiap Cerita


Ketika Badai Menerpa, 
beberapa saat sebelum terketikkan

Percayalah ketika badai menerpa, pelangi selalu akan muncul disetiap akhir cerita. Bertahanlah sebentar saja dan berpeganglah dengan apa saja yang bisa menahanmu dari terpaan badai. Jangan biarkan keadaan membuatmu kalah dan jadi pecundang. Membiarkan hati terkikis paksa secara berkala memang membuat jengah. Tapi disetiap sisi yang terluka akan tumbuh kulit baru yang lebih kebal. Di setiap hati yang terluka bakal ada guratan makna yang melapisi. Ketika semuanya terasa kelabu, berbicaralah pada alam semesta, barangkali mereka tahu, apa yang sebenarnya kamu rasa. Ketika tidak ada satu orang pun yang bisa menopangmu disaat kamu akan jatuh, cobalah mencari sebuah keyakinan yang paling sederhana. Sugesti diri sendiri dengan apa saja yang masih kamu miliki dengan sempurna. Membuat suatu harapan yang tinggi bukan berarti langsung bisa mengepakkan kedua sayap tanpa merentangkannya terlebih dahulu, berproseslah satu demi satu ketika semuanya sudah tersusun rapi. Jalan ini nggak sesempit pikiranmu. Ketika dadamu sudah terasa sesak penuh dengan hentakan-hentakan yang membabi buta, biarkanlah meluap dengan sendirinya. Ketika satu-dua tetes airmata ikut menemani, biarkan dia terjun bebas dan  jatuh dengan sempurna. Ketika semuanya sudah terasa kembali seperti sedia kala, mari mulai menggenggam lagi, mari saling mengkaitkan tangan pada bahu-bahu yang sudah bergetaran, mari mengisi kekosongan pada relung hati yang sudah terlalu lama ditinggalkan, mari mulai bercerita kembali. Mari kembali ke halaman pertama, ketika semuanya masih bersih dan tidak ada satu coretan tinta. Mari merajut kembali cita-cita dan harapan bersama. Ketika semuanya masih sederhana dan sempurna .. 

Herzliche Grüße,
Destika Anggun Soraya Nawawi

No comments:

Post a Comment