Monday 4 March 2013

Alexa Menangis

Dua hari ini aku habiskan dengan si kecil lexa. Bahkan aku berharap waktu terus saja melambat. Jangan biarkan aku dan Lexa berpisah. Ini terlalu cepat. Bahkan aku belum melihat dia tersenyum lagi seperti waktu masih berjalan denganmu. Aku melihat tatatapan sendunya setiap melihatku datang. Aku merasakan ekornya yang lemas tidak bersemangat. Bukan cuma kamu yang sedih, Xa. Ketika dengan herannya dia melihatku berjalan sendirian sekarang. Bukan cuma kamu yang belum terbiasa dengan pemandangan ini, Xa. Aku juga belum terbiasa berjalan dan bermain denganmu tanpa dia yang biasa menggandeng kita bersama mewarnai hari-hari. Aku juga belum terbiasa melontarkan tawa tanpa ada yang bercerita. Aku paham sekali perasaan si kecil ini. Ketika suatu hari aku terpaksa membawanya kerumah ternyamannya untuk sekedar menjemput teman kecilnya. Aku melihat tatapan rindunya terhadap tempat yang selalu dia lihat dari kecil, tempat dia bermain bersama teman-temannya, tempat dia selalu melihat kita tertawa bersama. Sabar Xa, bukan hanya kamu saja yang ingin melepas rindu. Tahan dulu sendumu hari ini. Kita akan pikirkan lagi bagaimana caranya kita kembali dengan tawa kita masing-masing. Ah sudahlah, hari ini yang terpenting kita lewatkan berdua. Kamu boleh menggonggong menciumku atau bahkan berguling-guling di rerumputan. Waktu kita tinggal sedikit untuk merasakan kebersamaan yang dulu tidak pernah kita pikir sebelumnya akan berakhir secepat ini. Hari ini kamu terlalu bersemangat untuk lari. Aku tau karena dengan adanya teman kecilmu, kamu tidak mau membuang waktu secara percuma. Kita harus abadikan cerita sendu kita ini. Aku tidak pernah menyesal pernah mempunyai anjing manis sepertimu. Karena dari awal aku tau banyak yang menyayangimu seperti aku. Banyak yang akan terus menjagamu walaupun bukan aku dan dia lagi yang selalu terlihat bersama. Aku tau hari ini kamu menyimpan sendumu cuma buat menjaga perasaan khawatirku. Walaupun pada akhirnya aku tau kalo setiap aku mulai melangkah pergi, kamu mulai menangis. Bukan hanya kamu yang menangis sekarang. Bukan cuma kamu yang selalu menatap pilu langkah kakiku yang menjauh.  Aku juga mulai menangis ketika dengan paraunya kamu mulai menggonggong dan berdiri tegap menatapku lama hingga bayanganku menghilang. Ketika kamu mulai menua dan mulai terlupakan jangan pernah lupa kalau aku masih disini selalu mendoakamu. Jadilah anak yang baik Lexa. Ketika kamu mulai tumbuh dewasa dan tidak terlihat lagi. Kamu masih punyaku. Aku juga masih punyamu. Ketika kita bersama, tidak ada yang perlu ditakutkan lagi. Be brave Alexa ! 

No comments:

Post a Comment