Terimakasih karena malam ini sudah berhasil membuat mata bengkak dengan semua pernyataanmu. Ketika matamu yang sangat aku suka kembali melihatku, jantung ini mulai berdetak abnormal lagi. Ketika sebuah pertanyaan satu demi satu keluar dari mulutmu dan sepaket dengan jawaban yang aku yakin kamu sudah tau bentuknya, terimakasih karena sudah menyayangiku dengan segala kesederhanaan yang tersekat dengan perbedaan yang tidak berujung ini. Aku sudah bertemu dengan asaku ketika kamu yakin dengan hebatnya kalau perbedaan ini nggak ada ujungnya. Kamu yakin kalau perasaan ini murni diatas segalanya. Aku tidak memaksakan keadaan untuk kesekian kalinya ketika sebuah perasaan dikorbankan lagi. Aku sudah cukup beruntung karena sudah menjadi bagian yang akan kamu ceritakan kelak ketika hari ini sudah menjadi masa lalu. Aku sudah cukup terbang ketika kamu dengan senang hati melukis dan mewarnai apa yang sudah terlalu lama kelabu ini. Yang aku khawatirkan adalah ketika perasaan kita, yang katamu adalah sama, bergerak kearah yang berbeda suatu saat nanti, tolong sekali saja ingatkan aku untuk kembali searah denganmu. Tuhan ciptakan perbedaan dengan tembok besar penyekat ini untuk kita berdua, karena Tuhan tau aku selalu mencari kesempatan untuk mencari kenyamanan bersamamu.Tolong hentikan hujan dan pekat dihati ini untuk sekedar menemaniku hingga satu musim penghujan lagi : ) :
Note : sekali lagi, ini adalah bukan tanpa resiko. Apapun resikonya, anggap aja itu adalah bentuk kesempurnaan yang sederhana :) i
No comments:
Post a Comment