Tuesday 26 June 2012

Tali Pengikat Kesedihan dan Sepotong Senyuman

Aku masih terpaku dengan keadaan serba salah - Dimana aku dan kamu terlalu asik dengan diam. Bukan dengan sengaja kita bermain dengan diam. Bukan juga tanpa alasan, Ini sudah sering sekali terjadi ketika aku tidak bisa menguasai harimu dengan keceriaan. Entah apapun alasanmu untuk tidak lagi tersenyum hari ini, aku selalu menunggu dengan gelisah. Mencoba kembali berpikir dengan perlahan, apa yang membuat sebuah senyuman tidak menampakkan dirinya lagi. Ini bagaikan terikat dengan kesedihan. Ketika aku mulai mengetahui kamu tidak mengembangkan sebuah senyuman, dalam keadaan yang sama tanpa bisa terlihat, aku seperti terikat oleh sebuah tali dan susah bernafas. Ini bukan tentang imajinasi. Ini hanya sebuah filosofi matang yang terikat kuat oleh perasaan. Ini hanya gambaran apa yang tidak bisa dirasakan oleh orang awam. Atau tepatnya orang-orang yang tidak mengenal kita. Ikhlas adalah ketika kita bisa bangkit lagi tanpa sebuah senyuman yang sudah dinanti-nanti dan membiarkan dia mempunyai lingkar batas dan entah kapan akan mengembangkan senyumnya lagi. Dia bebas mempunyai ruang geraknya sendiri tanpa harus aku tunggu. Tanpa harus demi aku. Aku menelan mentah-mentah sebuah perasaan yang aku susun dengan proses yang tidak cukup untuk diceritakan ulang. Aku membunuh pelan-pelan sebuah perasaan sukacita dan menggantikannya dengan lebih sederhana. Ketika kebahagiaan yang kamu minta susah untuk aku penuhi, maka sudah saatnya aku ikhlas untuk meilhat kamu meminta kebahagiaan dari orang lain :) 


Shot me out of the sky !

No comments:

Post a Comment