Monday 16 July 2012

Cupcakes Terabaikan

Ini bukan sama sekali sogokan seperti yang kamu bilang. Ini adalah bukti bahwa setiap kecil impianmu aku rekam dengan cepatnya di memori otak. Pikirku, ini bakal jadi bahan, biar harimu selalu berwarna. Aku tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk sekedar mendapatkan senyum kebanggan yang biasa kamu berikan padaku. Aku tinggal memutar kembali apa yang sudah terekam dan mewujdkannya dengan nyata. Tapi aku salah besar. Cupcakes mini yang aku berikan dipandang sebelah mata. Jatuh seketika adalah ketika usahamu untuk sekedar memberi perhatian kecil dipandang negatif. Hancur berkeping-keping seperti dihujani beribu-ribu jarum diatas kepala, menyayat sepersekiancelah dihati. Mengikis paksa sebuah harapan kecil dihati bahwa kamu akan tersenyum setelah melihat cupcakes ini. Tapi mungkin pikiran ini hanya pikiran yang berlebihan saja. Aku yang terlalu berharap kamu akan kembali lagi seperti dulu, kita sama-sama saling bercerita dengan cerianya, kita sama-sama saling meghabiskan waktu sekedar bermain dengan harapan. Ini adalah cupcakes kesukaanmu yang kembali terabaikan.Ini hanya sebuah cupcakes yang percuma untuk bisa dinikmati sang pujaan hati. Ini hanya sebuah media pernohonan maaf sudah membuatmu kecewa. Tapi kali ini aku yang mengantongi kata kecewa, karena apapun usahaku akan terlihat sama dan percuma. Jadi apa yang bisa aku lakukan sekarang selain diam dan menunggu waktu yang menjadi penengah antara aku dan kamu.

Note : Cupcakes ini hanya sebuah media permohonan maaf membuat harimu kelabu, tapi bukan sebagai upaya penyuapan untuk bisa memaafkan aku. Kamu terlalu jauh untuk sekedar memikirkan hal negatif. Anggap saja ini cupcakes terakhir yang terabaikan.

1 comment:

  1. Setiap orang mempunyai caranya sendiri dalam mengungkapkan dan menanggapi suatu yang dia terima.Mungkin orang yang mendapat cupcakes itu adalah orang yang tidak bisa melihat sebuah keseriusan dari sebuah pemberian benda,tapi lebih prefer ketika semua berlangsung secara personal untuk melihat keseriusan yang akan dikatakan.Tapi percayalah jika orang itu akan tetap tersenyum dan sangat menghargai suatu usaha yang diberikan padanya.Pandanglah sesuatu berdasarkan realita,bukan asumsi sendiri semata.

    ReplyDelete