Thursday 19 July 2012

Pallawa Hitam dan Bermakna Selamanya


Aku memandang terus tulisan melingkar yang tidak semua orang bisa membacanya. Aku bisa membacanya karena memang waktu kecil diwajibkan untuk bisa membaca tulisan jaman awal kerajaan Kutai. Aksara yang berasal dari Dinasti Pallava yang pernah berkuasa di selatan India tersebut menorehkan  makna yang sangat jelas. Ini tentang identitas. Entah apa yang terpikirkan ketika guratan itu menyentuh bagian tubuh. Entah rasa bangga atau terlalu menyayangi sang empunya nama.  Yang jelas sangat beruntung sekali ketika sebuah identitas terukir untuk selamanya diatas media apapun.  Ini bukan sebagai media perantara dan pengingat saja. Ini karena dibawa oleh perasaan bangga dan ingin diakui seantero jagad raya ini adalah maha karya. Atau bahkan ini bukan sekedar karya, ini adalah sayatan tinta yang menembus kulit dan dipersembahkan untuk sang pelita jiwa. Ini bukan hanya sebagai ajang penyelarasan dan simbol kedewasaan, ini adalah pembawa ketenangan dan pengungkapan publik. Bangganya jadi sang pujaan hati. Ketika sabuah tinta tergores manis dan bersarang selamanya. Tidak ada satupun yang bisa menggesernya untuk hilang dan terhapus kecuali tinta itu sendiri. Seolah berikrar untuk selamanya dihati. Aku sedikit berimajinasi  menempatkan posisiku seperti siapa yang tergores namanya. Aku menarik nafas dalam-dalam dan merasakan sesuatu yang luar biasa hebatnya ketika tau akan ada namaku disetiap geraknya, disetiap sudut tujuan ketika dia melangkah dan disetiap keadaan dimana dia akan lompat kegirangan atau bermuram durjana.  Aku akan berganti posisi dimana aku akan menjadi yang tergores oleh suatu nama. Lagi-lagi aku menghela nafas panjang  Aku merasakan euphoria yang sangat hebat ketika tulisan itu tergores disamping organ tubuh ini. Luapan rasa bangga terus mengalir. Menunjukkan bahwa dialah sang penyemangat jiwa satu-satunya dan tidak akan tergantikan. Membuktikan bahwa dialah satu-satunya yang terikat denganku entah sampai kapan. Mungkin sampai waktunya tiba dan dia sendiri yang berusaha melepaskan ikatan ini.

Note : bergembiralah karena pernah menjadi goresan masa lalu. Karena waktu terus berjalan dan tidak akan pernah sama. Bergembiralah ketika ada nama kalian dikehidupan orang ketika dia bermain dengan masa lalu, masa sekarang atau hingga masa depan :)

“The past is never dead. It's not even past.”


No comments:

Post a Comment