Aku
memandang terus tulisan melingkar yang tidak semua orang bisa membacanya. Aku
bisa membacanya karena memang waktu kecil diwajibkan untuk bisa membaca tulisan
jaman awal kerajaan Kutai. Aksara yang berasal dari Dinasti Pallava yang pernah
berkuasa di selatan India tersebut menorehkan makna yang sangat jelas.
Ini tentang identitas. Entah apa yang terpikirkan ketika guratan itu menyentuh
bagian tubuh. Entah rasa bangga atau terlalu menyayangi sang empunya nama.
Yang jelas sangat beruntung sekali ketika sebuah identitas terukir untuk
selamanya diatas media apapun. Ini bukan sebagai media perantara dan
pengingat saja. Ini karena dibawa oleh perasaan bangga dan ingin diakui
seantero jagad raya ini adalah maha karya. Atau bahkan ini bukan sekedar karya,
ini adalah sayatan tinta yang menembus kulit dan dipersembahkan untuk sang
pelita jiwa. Ini bukan hanya sebagai ajang penyelarasan dan simbol kedewasaan,
ini adalah pembawa ketenangan dan pengungkapan publik. Bangganya jadi sang
pujaan hati. Ketika sabuah tinta tergores manis dan bersarang selamanya. Tidak
ada satupun yang bisa menggesernya untuk hilang dan terhapus kecuali tinta itu
sendiri. Seolah berikrar untuk selamanya dihati. Aku sedikit
berimajinasi menempatkan posisiku seperti siapa yang tergores namanya.
Aku menarik nafas dalam-dalam dan merasakan sesuatu yang luar biasa hebatnya
ketika tau akan ada namaku disetiap geraknya, disetiap sudut tujuan ketika dia
melangkah dan disetiap keadaan dimana dia akan lompat kegirangan atau bermuram
durjana. Aku akan berganti posisi dimana aku akan menjadi yang tergores
oleh suatu nama. Lagi-lagi aku menghela nafas panjang Aku merasakan euphoria
yang sangat hebat ketika tulisan itu tergores disamping organ tubuh ini. Luapan
rasa bangga terus mengalir. Menunjukkan bahwa dialah sang penyemangat jiwa
satu-satunya dan tidak akan tergantikan. Membuktikan bahwa dialah satu-satunya
yang terikat denganku entah sampai kapan. Mungkin sampai waktunya tiba dan dia
sendiri yang berusaha melepaskan ikatan ini.
Note : bergembiralah karena pernah menjadi goresan masa
lalu. Karena waktu terus berjalan dan tidak akan pernah sama. Bergembiralah
ketika ada nama kalian dikehidupan orang ketika dia bermain dengan masa lalu,
masa sekarang atau hingga masa depan :)
“The past is never dead. It's not even past.”
No comments:
Post a Comment