Monday 28 May 2012

Bisikan Detak Jantung

Sepersekian detik aku mencoba memahami keadaan ini. Tapi aku tetap saja masih terpaku dan terdiam ditempat. Ketika kita sama-sama lelah. Setelah seharian bercerita dan tertawa bersama, aku mengaku dengan muka masih setengah tersenyum, kalau rasa kantuk ini menyerbu dengan sekali hentakan. Dia langsung menyambut pernyataan ini dengan mendekap dengan sekali dekapan. Aku terdiam lagi. rasa kantuk ini tiba-tiba lenyap dengan serbuan getaran yang aku sangat tau pasti ini dari detak jantungku yang berdetak secara abnormal. Bagaimana tidak ? Ketika dengan hangatnya dia merentangkan tangannya dan membentuk lingkaran serta ada aku didalamnya. Aku terdekap dengan hangatnya. ketika telinga ini bersandar di dadanya, sebuah senyum berkembang. Aku terus tersenyum dengan terdiam dan tetap menutup mata. Berusaha menahan nafas, dan tidak banyak bergerak untuk tidak mengganggunya yang sudah terlelap. Aku masih berhadapan dengan dadanya yang bidang. Kenyamanan ini membuatku memohon pada Tuhan untuk memperpanjang durasi senja hari ini. Ketika masih dengan diamnya aku mencoba memahami bisikan detak jantungnya yang berirama. Aku mencoba dengan segala kesempatan yang ada melihat mimik mukanya yang sedang terlelap sepuas hati, karena ketika nanti dia terjaga aku mungkin sudah tidak mempunyai keberanian untuk sekedar mencuri pandang ke arah dia yang sedang terlelap.


A person can be in love with someone forever till the end of time. But if that person doesn't tell or show the feelings of love, it will be just another person living in a dream, lost of true love.
 yeah, poor me :')

Note : Bukan dengan sengaja aku berpura-pura untuk tidak mengungkapkan semuanya, aku hanya menunggu waktu yang memaksaku untuk menunjukkan

No comments:

Post a Comment