Saturday 25 June 2011

Sendal Jepit dan Si Kecil Penjual Koran

Disebuah perempatan lampu merah , gue terhenyak dengan pemandangan didepan gue . Sambil sesekali gue memainkan handphone , gue melempar pandang ke arah 2 anak perempuan penjual koran dengan sebuah percakapan . Dan secara keseluruhan gue mengerti apa yang terjadi pada obrolan singkat kurang dari 2 menit itu. Sang anak kecil berambut panjang bercerita bahwa sendal jepit yang dipakai setiap hari untuk berjualan koran itu sudah sangat lapuk , sudah sangat tipis bahkan mungkin hampir tidak terasa memakai sandal . Dia hanya bercerita , dengan wajah yang sama , sesekali melempar senyum . Sang sahabat mendengarkan dengan seksama ,sekali dia merespon kepada sahabatnya untuk segera menggantikan sandal tersebut . Tapi sang sahabat hanya tersenyum dan berkata ," aku masih bisa jalan tanpa alas kaki , walaupun itu susah , ini hanya masalah kecil kawan .. "


Gue baru tau kalo di belahan dunia lain mungkin masih banyak orang yang mungkin lebih susah . Tapi mereka jarang mengeluh . Karena mengeluh bukan menyelesaikan masalah .Mengeluh hanya menambah energi negatif yang seharusnya nggak pernah ada . Gue yakin banget sekarang sebenernya semua orang tau apa yang seharusnya mereka lakukan . Tapi cuma beberapa orang aja yang yang berani mengambil tindakan .

Kata seorang sahabat gue ,"sebenernya kalo kamu takut sama sesuatu hal , malah justru ketakutan itu yang kamu dapat , gue yakin banget kok , lo sebenernya tau apa yang harus lo lakuin tapi lo sendiri yang menutupi jalan pikiran positif lo untuk bisa bertindak "

~Smart listens to the head , Stupid listens to the heart ~

Hanya karena sebuah percakapan sederhana gue bisa menghargai sebuah kenyataan hidup . Kalo di belahan dunia sana , pasti ada yang lebih susah daripada gue , masa iya gue kalah sama si kecil penjual koran , yang bisa menganggap sebuah masalah kecil itu bisa di lalui ?

No comments:

Post a Comment