Tuesday 14 February 2012

Rambo's Father

Ini bukan cerita seorang ayah . Ini tentang sahabatku  . Mungkin tepatnya orang yang pernah singgah dihati . Cukup lama mungkin, mungkin juga hingga hari ini . Tapi kalian tidak perlu tau , bagaimana aku membagi kadar sayangku  buat dia dan orang-orang yang wajib aku  prioritaskan . Ini hanya masalah waktu . Ketika aku kehilangan sosok sahabat , pacar mungkin juga seorang partner dalam waktu bersamaan , 3 tahun lalu , ketika aku menaruh harapan dan kepercayaan aku  yang besarnya mungkin lebih besar dari badanku . Dan itu sudah berlalu 3 tahun yang lalu ..

Hari ini tanggal 14 februari 2012
Aku kembali menatapnya dengan sisa harapan yang masih ada , aku berharap supaya waktu bisa berhenti sebentar buat bisa memahami bagaimana dari dulu aku berusaha biar orang didepanku ini bisa berjalan lurus kedepan dengan amannya . Bukan aku berharap bisa jadi orang pertama di hidupnya , karena aku bahkan tidak akan pernah mau di nomorsatukan diatas ibunya . Aku hanya punya satu harapan , harapan kalo suatu saat dia bisa kembali berjalan disampingku dengan semua cerita yang dia ingin ceritakan , kembali memintaku untuk selalu disampingnya , kembali bercanda ria seperti yang biasa kita lakukan kalo salah satu dari kita kelihatan butuh hiburan , kembali berpegangan tangan dan berpose saling menjaga ketika berhadapan dengan sebuah kamera . Kembali berusaha memberikan surprise biar satu sama lain senang , kembali menyusun impian yang tertunda . Dan kembali berkumpul bersama rambo yang kini selalu ada diatas kasurku . Dia kesepian , kesepian cerita kita yang dulu . Kesepian karena kamu pergi terlalu lama . Cepatlah kembali , berkumpul bersama kami .


Yang Menunggumu , 
                                                                                               Aku dan Rambo

No comments:

Post a Comment